Do Kwon Ditangkap di Bandara Podgorica Montenegro Dengan Dokumen Palsu.

Bandara Podgorica Montenegro

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri Montenegro, Do Kwon salah satu pendiri dan mantan CEO Terraform Labs telah berhasil ditangkap oleh Polisi lokal setelah cukup lama menjadi buronan Internasional.

“Polisi Montenegro telah menangkap seseorang yang diyakini sebagai salah satu buronan, warga negara Korea Selatan Do Kwon, salah satu pendiri dan CEO Terraform Labs yang berbasis di Singapura,” Tulis  Menteri Dalam Negeri Montenegro, Filip Adzic dalam sebuah postingan Twitter.  “Mantan ‘raja Cryptocurrency’ yang berada di belakang kerugian melebihi $40 miliar, telah ditangkap di Bandara Podgorica dengan membawa dokumen palsu. Beliau ditangkap karena dia dicari oleh Korea Selatan, AS, dan Singapura.” tambahnya.

Pada hari Jumat polisi Montenegro secara resmi menuntut Do Kwon dan Han Changjoon karena memalsukan dokumen resmi dan mereka hadir di pengadilan dengan tangan terborgol.

Do Kwon

Han Changjoon

Do Kwon yang diduga berada dibalik keruntuhan cryptocurrency terraUSD dan Luna yang bernilai $40 miliar, ditahan pada hari Kamis bersama dengan kaki tangannya, Han Chang Joon (CFO Terraform), di Montenegro. Keduanya berusaha naik pesawat ke Dubai menggunakan paspor Kosta Rika palsu. Kwon dan Han juga ditemukan dengan dokumen perjalanan Belgia dan Korea Selatan. Menurut Interpol surat-surat Belgia merupakan surat yang dipalsukan, dari mereka telah disita tiga laptop dan lima ponsel.

Kepolisian Korea Selatan mengatakan telah meminta Montenegro untuk mengekstradisi Kwon. Korea Selatan dan Montenegro termasuk dalam Konvensi Eropa tentang Ekstradisi.

Sementara Jaksa penuntut AS mengumumkan 8 dakwaan terhadap Do Kwon, termasuk penipuan sekuritas, penipuan kawat (wire fraud), penipuan komoditas, dan konspirasi.

Telah dilaporkan bahwa Do Kwon, yang sedang dalam pelarian bersama Han Changjoon (CEO Terraform CFO dan Chai Corporation), mendirikan perusahaan kripto di Serbia.

Kabar ini diketahui saat kejaksaan Korea Selatan mengunjungi Serbia untuk meminta kerja sama mengamankan penangkapan dan ekstradisi Kwon.

Serbia, juga dikenal sebagai 'crypto paradise', yang memiliki mesin ATM tempat seseorang dapat menarik kripto secara tunai. Hal ini memudahkan keduanya untuk mengamankan dana pelarian mereka.

Jaksa sedang memeriksa apakah yang didirikan Kwon adalah paper company untuk melakukan pencucian uang atau bukan.

Bagaimana Selanjutnya - Kemungkinan Kesepakatan?

Michael Zweiback, seorang pengacara di Los Angeles yang berspesialisasi dalam kasus ekstradisi, telah menyatakan bahwa negara yang pertama kali mengajukan dakwaan biasanya memiliki prioritas dalam menuntut buronan begitu mereka ditangkap.

Zweiback percaya bahwa otoritas AS kemungkinan hanya akan bertindak setelah bernegosiasi dengan Korea Selatan agar Kwon diadili di New York terlebih dahulu. Dia menjelaskan bahwa AS memiliki kekuatan lebih untuk menyita aset dan properti dalam kasus kriminal, dan berpotensi membagi hasilnya dengan Korea Selatan. Zweiback mengatakan bahwa perjanjian antar negara seperti itu adalah hal biasa.

Meskipun proses ekstradisi bisa memakan waktu bertahun-tahun, SBF akhirnya memutuskan untuk kembali ke AS dan saat ini bebas dengan jaminan. Kwon mungkin mencoba untuk menentang ekstradisinya, tetapi dia tidak memiliki hubungan yang jelas dengan Montenegro, yang menurut Zweiback dapat mengakibatkan statusnya dicabut dan dia dikeluarkan dari negara tersebut.

Zweiback menekankan bahwa dalam kasus persaingan penuntutan, pihak yang pertama kali menangkap buronan biasanya menang.

Comments